Pernah dong mendengar qoute legendaris dari pebisnis sukses Om Bob Sadino "Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, Orang goblok mempekerjakan orang pintar"
Sadar atau idak disadari om Bob Sadino, itu adalah teori marketing The Paradox Of Choice oleh Barry Schwartz.
Penjelasan singkat teori ini, Semakin banyak pilihan yang diberikan ke kita, Kita semakin tidak puas atau menimbulkan rasa kekecewaan ketika memilih barang atau suatu hal tersebut.
Misal saat anda punya kemampuan membeli suatu barang 1 saja tetapi dalam toko yang ditawarkan ada puluhan variasi barang yang ditawarkan. Saat anda setelah membeli sadar atau tidak sadar anda akan mengatakan
"Kaya yang merah atau yang biru lebih bagus"
"Kayanya makanan yang dipojok lebih enak deh"
" Tuh kan coba pilih yang pertama pasti lebih bagus"
"Tuh kan ini jelek.. Ah kesel coba pilih yang itu"
" Ah benarkan ga enak.. coba makan yang digoreng"
Sadar tidak sadar anda merasa tidak puas karena cuma bisa milih satu, dan coba membandingkan, padahal belum tentu prodak yang tidak dipilih tidak lebih bagus yang kita dipilih.
Pada dasarnya kita menginginkan semuanya atau bisa mencoba semua atas pilihan tapi apa daya kemampuan anda hanya bisa segitu yang harus memilih. Itulah The Paradox Of Choice, jadi sometimes lebih baik kita hanya seolah bisa memberikan satu pilihan saja.
Dalam dunia marketing ini adalah penurunan tingkat keinginan beli (conversi) semakin banyak pilihan yang ditawarkan konsumen akan semakin mengurangi keinginan membelinya dan setelah membeli akan mengurangi kepuasaan atau menimbulkan rasa kecewa.
Itulah mengapa iklan yang menawarkan banyak pilihan prodak lebih sedikit tingkat keefektifan iklannya. Ya iklannya tumpul.. Itu juga mengapa banyak marketplace hanya memajanga prodak terbaiknya saja di beranda. Dan prodak aple hanya memiliki dua warna saja.
Ini pun terjadi dalam hidup kita, Semakin banyak kemampuan dan peluang semakin banyak pilihan dan masalahnya kita hanya punya waktu terbatas, Ditambah energi kita yang juga terbatas.
Kembali ke qoute om bob di awal, Waktu kita terbatas, Orang-orang yang memiliki banyak pilihan karena kemampuannya akan dihadapkan kepada masalah pilihan. Sedangkan orang yang sudah tidak punya pilihan sudah bergerak di jalan.
Dalam hal ini orang yang banyak pilihan sudah kalah 1-0. Kita masih bingung memilih sedangkan yang lain sudah masuk ke jalan.
Contoh sederhananya, orang yang punya ijasah dan nilainya bagus akan dihadapkan pada pilihan untuk bekerja atau bisnis. Ketika kerja dan gagal atau kurang cemerlang mungkin kita akan berpikir tuh kan kalau bisnis atau sebaliknya.
dan kelemahan lainnya, saat ditengah jalan pilihan itu selalu mengganggu, saat kerja tergiur bisnis dan saat bisnis tergiur kerja.
Bandingkan yang lulus pas-pasan atau yang DO. mereka hampir kecil untuk punya pilihan. Jika ingin punya uang banyak atau sukses mau tidak mau harus bisnis. Karena jalan untuk kerja pun kecil dengan nilai atau tidak punya ijasah karena DO.
Yups inilah paradok pilihan.. Kadang menggangu dan membuang waktu yang kadang memilih, perlu waktu yang sangat lama dan lupa waktu kita terbatas.
Lalu bagaimana agar tidak terjebak di paradox pilihan ini?
Jawabannya dua
1. Bikin kondisi tidak ada pilihan.
Mau tidak mau atau suka tidak suka harus menyelesaikan jalan itu. Karena kita sudah terlanjur atau sengaja menutup cara itu. Contohnya seperti pengusaha nekat DO atau pengusaha nekat hutang atau pengusah terlanjur bayar DP atau pengusaha terlanjur janji.
2. Tetapkan pilihan di awal atau sejak awal
Pak Habibie adalah contoh yang nyata dan mudah dipahami. Jika pernah nonton rudie habibie pak habibie semenjak kecil sudah menentukan pilihan membuat pesawat atau dirgantara pesawat indonesai.
Mulai dari sekolah hingga kuliah dia sudah mulai menyiapkan segala sesuatu terutama skillsnya seperti sudah belajar bahasa asing sejak awal.
Contoh paling kecilnya adalah buatlah pilihan pekerjaan atau segala sesuatu setiap harinya sehingga anda tidak perlu membuang waktu untuk menentukan pilihan. seperti paradox waktu yang dibuang perempuan untuk memilih pakaian.
steve jobs pendiri aple dan marck zurkberg pendiri facebook telah membuat pilihan pakaian setiap harinya. tidak heran pakaian itu-itu saja.
Jadi jika menentukan Kecepatan Sukses buatlah pilihan sejak awal dan fokuskan energi dan waktu kepada impian atau passion anda.
Oke salam lemper wkwkw
0 komentar:
Post a Comment