Kisah perjuangan Pengusaha tanpa riba ini diceritkan oleh mas Saptuari dalam webminar. Berikut Sedikit Rangkuman Webinar Saptuari kemaren, yang belum nonton dan ingin nonton full bisa tontong siaran ulangnya kesini >>
Link: http://app.webinarjam.net/r/3/0/replay/19424/f730633881/0/15569181
“Riba itu (memiliki) tujuh puluh tiga pintu, yang paling ringan daripadanya adalah seperti (dosa) seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri). Dan sejahat-jahat riba adalah kehormatan seorang muslim.” (Hadits riwayat Al-Hakim dalam Al Mustadrak, 2/37; Shahihul Jami’, 3533.)
Wow dosa paling ringan saja seperti seorang laki-laki menyetubuhi ibunya (sendiri).. audzubillah him zalik
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
audzubillah him zalik.. Dampak langsung yang bisa dirasakan ternyata seperti itu.. Hmm...
"keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. "
audzubillah him zalik.. Nah ini.. hati-hati ya yang suka bilang menyama-nyamakan riba dan jual beli
"orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. "
"orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. (QS Al-Baqarah: 275-279)."
Ngeri banget ya... sangat jelas dan tegas tentang Riba dijelaskan dalam Al Qur'an. Bahkan hukum yang berhubungan dengan riba pun tidak luput, Ini menandakan Riba bukan hal sepele tapi Hal pokok yang harus menjadi salah satu acuan dalam melakukan sesuatu terutama bisnis.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).
Ingat ya... Pemakan, Penyetor, penulis dan dua saksi yang menyaksikan riba kena juga.. Hmm... NGERI
Pertanyaan selanjutnya, apakah sekarang (jaman sekarang) bisa benar-benar bebas dari riba?
Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya (HR Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331; dari Abu Hurairah).
Yup kita sudah dimasa itu "... Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya."
Kenapa demikian? Karena selama kita masih menginduk pada Bank Indonesia (BI) Maka akan susah.
Ada seh satu cara agar benar-benar bebas riba, tinggal di gunung, menanam makananan, kalau ada yang ngasih uang tolak "riba-riba.." hehe... tapi apa mau begitu?
Kalau saya lebih setuju seperti kata mas Ippho Santosa, Jadikan ketidaknyaman atau ketidak sesuai untuk kita berjuang mulai merubahnya. Itu memang hak mereka memakai sistem bunga karena memang uang mereka tapi kita mulai bisa merubah dari apa yang kita bisa.
Kita mulai bisa bertahap untuk pakai bank syariah jika sudah bisa dan tahapan-tahapan lainnya..
Contoh salah satu kisah yang bisnis tanpa riba yang diceritakan di webminar
"...Ada lagi anak muda yang baru kukenal di Jogja, bisnisnya baru dua tahun tapi tumbuh luar biasa, bangkrut di bisnis jualan jus usai jadi sarjana, sempat galau lalu bangkit dengan bisnis ayam gepreknya. Join dengan kawannya, kerja bareng-bareng memulai usaha, fokus, tekun, gak neko-neko..
Sekarang sehari omzetnya tembus 13-15 juta. Kutanya langsung isi dapurnya, dengan omzet segitu sebulan dapat profit bersih berapa?
"Alhamdulillah mas, bulan kemarin bersih dapat 97 juta"
Wow!!!
"Kalian punya hutang di bank?" Tanyaku
"Sejak awal bisnis kami tidak pernah berhutang, setiap ada untung kami gak ambil, diputer terus, digulung terus, puter lagi, sampai sekarang punya 3 cabang. Kami ingin fokus di bisnis mas, bukan di hutang..."
Anak muda dengan profit nyaris 100jt sebulan itu tetap naik motor ketika berlalu dari hadapanku..
Wahai.. Wahai..
Wahai dirimu yang masih berprinsip hutang itu mulia, numpuk hutang disana-sini, bangga banget dengan aset hutangan yang dipamerkan di semua sosmed, agar dapat label "sudah saksesss!!" dari kawan dan orang sekitar,
inget... kalo engkau tidak mampu membayar hutang akan masuk kategori gharim..
Layak dan berhak dizakati..
Mendapat bagian 2,5% dari harta orang lain seperti fakir miskin.
Mau? "
-----------------------------------------------------------------------
Atau sebalikinya kisah keganasan tentang riba,.
"Ini kisah nyata, terjadi bulan Mei 2012 di Jogja ketika gerakan#SedekahRombongan belum setahun umurnya. Ada pasien terkena gejala stroke yang membuatnya tidak bisa berjalan, dan tidak bisa berjualan di pasar.
Namanya bu SM, ibu beranak 6 orang yang masih kecil-kecil, suaminya buruh tani serabutan. Bu SM setiap hari berjualan di pasar untuk menghidupi anak-anaknya.
Ketika sudah opname seminggu lebih di rumah sakit Panti Rapih Jogja, kondisinya sudah membaik. Saya datang kesana untuk mencari tau tentang kondisi keluarganya, dan terbukalah semuanya...
Ternyata beban hidup bu SM sudah level akut karena hutang di beberapa rentenir. Hutangnya dari 5 juta jadi belasan juta, rumah mereka yang berlantai tanah tiap hari disatroni rentenir dengan seribu sumpah serapah, sampai anak-anak mereka yang kecil ketakutan. Sertifikat rumah disita, tiap bulan harus membayar berjuta-juta, padahal untuk makan saja tak bersisa.. "
-------------------------------------------------------
Semoga Penulis dan pembaca tulisan ini bisa bebas dari riba... Aamiin... (Aamiin kan juga ya guys.. saling mendoakan hehe..) dan tentunya sama-sama terus belajar juga ya...
Jika teman-teman mau tahu bagaimana keadaan atau penderitaan pengusaha-pengusaha terkena jebakan riba seperti kartu kredit dan sistem bunga-bunga lainya.
Teman-teman Bisa membaca buku barunya mas Saptuari kebetulan lagi sedang pre order.
Isi bukunya kurang lebih..
-Kisah-kisah inspiratif perjuangan para pengusaha membebaskan diri dari jeratan riba
-Tentu penjelasan hukum-hukum riba
-Tentang Prodak-prodak riba
-Tips menghindari riba
- Bagaimana keajaiban sedekah
Seperti salah satu ayat Al qur'an yang dibahas sebelumnya,
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
Yupp ydampak riba saat hidup pun sudah terasa, terutama pengusaha yang pakai sistem bunga, Lengkapnya anda bisa temukan diisi cerita buku ini. Jadi jangan sampai terjebak lagi atau sebisa mungkin yang bisa dihindari-hindari. aamiin...
Silakan yang mau pesan boleh chat saya ya di FB KESINI KLIK
0 komentar:
Post a Comment