Suatu penelitian ada belalang dimasukan kedalam kotak
setinggi 50cm, setelah dimasukan belalang tersebut dapat meloncat keluar
melebihi tinggi kotak tersebut. Lalu belalang tersebut dimasukan lagi ke dalam
kotak tersebut dan dikasih penutup setinggi 25cm.
Setiap hari belalang tersebut meloncat dan terbentur batas
penutup tersebut. Setelah beberapa hari penutup kotak tersebut dibuka dan apa
yang terjadi? Belalang tersebut hanya bisa meloncat setinggi 25cm.
Hal tersebut hanya perumpamaan saja bagaimana orang-orang
berpikir saat ini. Orang-orang saat ini kebanyakan membatasi diri sendiri.
Padahal potensi manusia sangat luar biasa apalagi otaknya.
"Rata-rata manusia hanya menggunakan 10% kapasitas otaknya, apa yang terjadi jika menggunakan 100% kemampuan otaknya? Lihat filmnya aja!"
Jika teman-teman
pernah nonton film Lucy, Teman-teman akan tahu bagaimana luar biasanya potensi otak kita jika kita
mengerahkannya. Jangankan 100%, kita bisa mengerahkan potensi 25% otak saja,
kita bisa menggerakan sesuatu benda dengan pikiran kita.
Lalu apa yang membatasi orang-orang sekarang sehingga tidak
bisa mengeluarkan kemampuan luar biasanya. Secara garis besarnya terbagi dua
yaitu,
1. Diri Sendiri.
Keluhan terhadap diri sendiri tanpa sadar telah membatasi diri kita sendiri. “Duh ga bisa” “Ah susah..” Atau keluhan lainnya yang menganggap diri sendiri tidak mampu. Secara tidak langsung mereka telah membuat batas kemampuan diri sendiri.
sumber gambar: www.bisnishack.com |
Keluhan terhadap diri sendiri tanpa sadar telah membatasi diri kita sendiri. “Duh ga bisa” “Ah susah..” Atau keluhan lainnya yang menganggap diri sendiri tidak mampu. Secara tidak langsung mereka telah membuat batas kemampuan diri sendiri.
2. Lingkungan.
Hal ini juga tidak kalah hebat dalam upaya
membatasi kemampuan diri sendiri. Orang-orang dilingkungan biasanya akan
menjudge tentang kemampuan orang lain. “gak mungkin kamu bisa melakukan hal
itu, mustahil” “Jangankan kamu, orang professor aja tidak bisa” “Alah jangan
sok-sok an, orang-orang aja susah”. Secara sederhana lingkungan bukan hanya
membuat batasan tapi tembok yang seolah-olah tidak bisa ditembus.
sumber gambar: rudicahyo.com |
Tidak heran kalau Bong Chandra bilang “Mimpi kita belum
dianggap besar sebelum orang lain mengetawai kita” Maksudnya batasan-batasan
yang dikatakan orang lain itu hanya batasan yang mereka buat sendiri padahal potensi
manusia lebih dari itu.
Lalu apakah yang bisa mendobrak pembatas tersebut?
1. Keyakinan.
Otak manusia itu bekerja seperti saklar, jika kita berpikir bisa maka otak akan melar dan membuka jalan-jalan. Jika kita berpikir tidak bisa maka otak akan menutup seperti halnya di atas, otak akan membatasi jalannya.
Otak manusia itu bekerja seperti saklar, jika kita berpikir bisa maka otak akan melar dan membuka jalan-jalan. Jika kita berpikir tidak bisa maka otak akan menutup seperti halnya di atas, otak akan membatasi jalannya.
Maka barhati-hatilah dalam berpikir atau berkeyakinan!
2. pada dasarnya kemampuan potensi manusia
yang luar biasa tersebut tidak akan keluar pada saat kondisi normal.
Potensi luarbiasa manusia akan bisa keluar hanya pada saat terdesak atau kepepet. Selama kita masih didalam keaadaan nyaman atau tidak ada ancaman, selama itu juga kita sulit bergerak apalagi mengeluarkan kemampuan potensi luar biasanya.
Potensi luarbiasa manusia akan bisa keluar hanya pada saat terdesak atau kepepet. Selama kita masih didalam keaadaan nyaman atau tidak ada ancaman, selama itu juga kita sulit bergerak apalagi mengeluarkan kemampuan potensi luar biasanya.
Kadang-kadang kita harus dibuat kepepet kalau ingin sukses.
Ya “motiavsi terbaik adalah kepepet”.
Ya “motiavsi terbaik adalah kepepet”.
Selama anda membatasi diri dan tidak kepepet selama itu juga
kita tidak akan berubah dan bergerak. PANTAS saja hanya diam ditempat.
Sumber:
The Power of Kepepet –Jaya setiabudi
0 komentar:
Post a Comment