Pernakah anda masuk
ke cabang Bank BNI dan BRI, apakah menemukan perbedaannya? Jika memperhatikan
cabang Bank BRI tampilan kantor dan isinya lebih sedikit tidak rapih di
bandingkan dengan Bank BNI yang tampilannya lebih rapih. Menurut anda apakah
hal tersebut tidak disengaja?
Jika jawabannya Ya kurasa itu kurang tepat, tetapi itu
kemungkinan besar disengaja sebagai strategi pemasaran Bank nya. Lho kok gitu,
bukannya lebih rapih harusnya lebih bagus? Ya tapi justru orang-orang yang di
daerah mereka akan segan masuk ke Bank apalagi bank BRI adalah bank yang
segmennya masyarakat bawah seperti petani, peternak, tukang kebun dll.
Mereka biasa di tempat yang bisa dikatakan tidak rapih dan
kotor, Jika mereka datang ke sebuah tempat yang rapih, bersih dan wangi mereka
tentu mungkin sebagian akan minder atau segan untuk masuk. Kalau masuk aja
segan apalagi lagi nabung. Mereka lebih nyaman jika tempatnya lebih kurang
rapih jadi seperti yang biasa mereka lihat di tempat kerjaannya. Ya itu
merupakan bagian dari strategi pemasaran Bank BRI.
Lalu bagaimana dengan Bank BNI yang tampilan lebih rapih,
bersih dan nyaman jika di bandingkan dengan Bank BRI. Ya itu juga merupakan
bagaian dari strategi pemasaran mereka. Lagi-lagi yang harus dibahas adalah
mengenai siapa target pasar mereka. Target pasar Bank BNI jika diperhatikan
adalah lebih atas sedikit dari Bank BRI yaitu nasabah kecil dan menengah.
Sehingga tampilannya disesuaikan dengan target pasar atau
sebisa mungkin harus cocok dengan target pasarnya, Kasusnya mungkin akan sama
jika target pasarnya seperti Bank BRI kebanyakan mereka akan minder atau
sungkan masuk ke tempat yang kelihatan agak berkelas. Lalu bagaimana menangani
masalah tersebut.
Ya Jawabannya adalah sesusi tagline bank BNI yaitu Melayani
Negeri Kebanggaan Bangsa, Kuncinya adalah dikata Melayani.
Sebagai kasus saya akan cerita bagaimana pengalaman saya
sebagai nasabah Bank BNI hingga sekarang. Awalnya saya menjadi nasabah Bank BNI
karena waktu itu sebuah persyaratan untuk pembayaran SPP, Saya kuliah di Unpad
Jatinangor.
Saya yang masih gaptek dan ndeso karena memang dari Desa
memang agak sedikit minder atau segan ketika mau bikin buku tabungan bank BNI.
Waktu itu saya bikin buku tabungan bank BNI yang berlokasi di dekat kampus
Unpad Jatinangor.
Waktu itu saya masih memakai seragam SMA karena baru dari
OSPEK Kampus. Biasalah dari Ndeso jadi agak minder jadi waktu itu Cuma berdiri
di dekat pintu Bank BNI. Tak lama kemudian datanglah Satpam Bank BNI sebutlah
Sumarno sebagai nama samaran.
Sumarno datang dengan senyum dan langsung menanyakan “iya
mas ada yang bisa di bantu?”
Balas saya “nganu mas mau bikin tabungan”
“Oh mas bawa photo copy KTP dan persyaratan lainnya?” Tanya
Sumarno
“Bawa mas”
“Kalau gitu silakan isi formulir ini (sambil mengajak saya
ke tempat formulir)… isi ini dengan ini.. dan ini dengan ini.., kemudian ambil
tiket antrian… dan silakan di tunggu”
“Oke mas..” Jawab saya
“Oke mas..” Jawab saya
Dari sini saya melihat bagaimana mengubah satpam yang
seharusnya menakutkan berubah menjadi customer service yang memandu dan
menyenangkan, mereka juga mencoba untuk lebih dekat dengan konsumen dengan
memperlihatkan mimik muka yang natural. Mereka paham bawa konsumen itu gaptek
dan ndeso sehingga berusah menempatkan diri sebagai pemandu yang ramah.
Beberapa hal lainnya yang suka dilakukan satpam Bank BNI
adalah membukakan pintu, mengucapkan salam atau bantuan, mengambil tiket dan
membantu membayarkan SPP via atm atau transaksi lainnya.
Saya sendiri pernah diberi bantuan untuk membayar SPP via
ATM oleh satpam bank BNI. Satpam Bank BNI inilah yang menurut saya menjadi
kunci kesuksesan awal Bank BNI. Mereka pintu utama yang menghilangkan sesuatu
yang ditakuti konsumen yaitu minder atau segan, Konsumen kini tidak segan lagi.
Tidak jarang saya lihat satpam ngobrol dengan konsumen sekadar untuk melayani
pertanyaan-pertanyaan konsumen yang tidak ada hubungannya dengan persoalan
bank. Sehingga tidak ada Gap minder atau segan lagi.
Selanjutnya jika kita memperhatikan ruangan Bank, Mereka
akan memperlihatkan kenyamanan, kerapihan dan kebersihan. Tempat duduk antri
yang nyaman, Televisi dan AC. setidaknya
saat saya menunggu antrian tidak merasa bosan dan tidak nyaman.
Lanjut ke Customer servicenya, Seperti biasa mereka terlihat
professional, ramah dan cekatan. Mereka melayani dengan tidak berusaha
memperlihatkan mereka terburu-buru mereka menghormati dan menghargai siapapun
yang datang. Hal penting lainnya mereka selalu memberi kesempatan untuk kita
bertanya hal yang tidak dimengerti atau yang masih mengganjal.
Kadang banyak layanan yang bikin kita males sehingga kita
malas mengutarakan maksud dan tujuan karena takut dianggap gaptek, ndeso dan
membuang-buang waktu. Mereka tidak begitu apapun yang disampaikan konsumen itu
hal yang penting.
Beberapa layanan yang pernah saya alami adalah bayar SPP,
membuat atm dan tabungan, menabung, penarikan tabungan dan yang terakhir
membuat BNI Debit Online.
Saat melayani konsumen mereka berusaha menempatkan setara
agar konsemun merasa tidak malu kalau mereka gaptek dan ndeso. Layaknya
konsultan mereka juga mengedukasi dan memberikan solusi untuk masalah yang
konsumen hadapi.
Waktu saat pembuatan debit online mereka menjelaskan dengan
detail hingga mencobakan atau mencotohkannya dan memberikan rekomendasi sesuai
dengan kebutuhan atau permasalahan kita.
Mereka sangat senang jika kita mau bertanya atau menanyakan
sesuatu.
Walau kelihatan sempurna tapi namanya juga manusia semua
tapi kadang mereka juga lelah, Jadi saat lelah mereka mungkin agak sedikit
senyum iklas saat melayani tetapi masih tetap berusaha melayani dengan baik.
Ya kenapa bank BNI menjadi salah satu bank terbaik di
Indonesia bahkan internasional karena mereka melayani dengan baik konsumennya,
seperti taglinenya. Terus bagaimana cara bisa melayani baik konsumenya? Ya
paham tentang konsumennya.
BNI mencoba melayani lebih dekat denga konsumennya karena
mereka paham itu kuncinya.
Jadi jangan segan lagi datang ke Bank BNI untuk menanyakan sesuatu tentang Bank.
nice share :)
ReplyDeleteThankss mba Tetty... saya sudah berkunjung di blog mba.. Keren sekali ! :)
ReplyDelete