Ketika perusahaan teman-teman bangkrut, apa prioritas utama
yang teman-teman selamatkan? Jika jawaban aset, Ya itu benar tapi aset apa?
Para pengusaha teruji dan handal mungkin akan menjawab hal ini.
Yang pertama adalah Brand, apakah itu Brand? Sudah saya
jelaskan di beberapa artikel saya sebelumnya tapi secara sederhannya Brand kata
Pak subiakto adalah ikatan emosional antar prodak dengan konsumennya. Atau
sederhannya prodak tersebut sudah melekat pada benak konsumen. Contoh ingat air
mineral ingat aqua, ingat mie ingat indomie, ingat mobil ingat mercy.
Kenapa mesti Brand? Ya, mengambil perhatian orang-orang
(konsumen) dan apalagi sampai menjadi sesuatu yang diingat pertama kali oleh
konsumen itu sangatlah sulit. Ketika kita berhasil mendapatkan hal tersebut
kita bisa dikatakan telah berhasil membuat brand.
Apa manfaat brand? Ketika brand sudah kuat tentu brand yang
kuat akan tercipta pengetahuan tentang prodak dan kepercayaan prodak di benak
(pikiran) konsumennya. Dengah hal tersebut perusahaan akan lebih mudah menjual
karena sudah dikenal dan dipercaya.
Contohnya mengapa kita beli air mineral dengan Brand aqua?
Karena kita sudah tahu aqua dan kualitasnya artinya orang-orang sudah percaya
padahal mungkin masih banyak air mineral lainnya yang lebih bagus kualitasnya
tapi karena ketidaktahuan maka tidak ada kepercayaan kepada prodak tersebut.
Itulah yang membuat sebuah Brand mahal. YA NAMA BAIK
Contoh lainnya adalah GOOGLE, ketika kita mendengar GOOGLE
mengeluarkan prodak baru misalnya mobil
maka konsumen akan langsung percaya kepada prodak baru tersebut padahal belum
tentu prodak tersebut lebih bagus dari prodak mobil yang sudah ada.
Ya nama baik sangat berharga ketika suatu prodak ditempeli
Brand tersebut otomatis itu langsung mendongkrak kepercayaan orang-orang.
Contoh lainnya ketika prodak sepatu buatan cibaduyut di jual
tanpa brand yang tidak terkenal mungkin tidak akan laku, lalu bandingkan ketika
prodak tersebut ditempeli Brand nike atau adidas. Padahal emang ada prodak nike yang dibuat
oleh produ
sen indonesia. Bahkan nike sendiri tidak punya pabrik sepatu aselinya.
Itulah mengapa asset terbesar sebuah perusahaan bukan
asset fisik tapi Brand. Sebagai gambaran saya tampilkan harga
BRAND termahal di dunia jadi kalau
mereka menjual hak paten namanya mereka akan mendapatkan harga segini. Lihat
belakangnya itu satuannya $m artinya harga brand cocacola misalnya adalah
71.861.000.000 USA dolar, hitung saja kalau dirupiahkan.
Sumber gambar strategimanajemen.net |
Nah biasanya pengusaha pelit tidak mengenal Brand atau nama
baik contohnya seperti apa? Ya contohnya mereka ketika jualan spamming
(nyampah), contoh spamming ngetag orang seenaknya, setiap masuk grup orang lain
malah langsung jualan, “cek FB kita dong, cek IG kita dong” mana mungkin orang
percaya kalau jualannya gitu, nama baiknya di jual murah kalau mereka jualan
seperti itu. Jadi penyakit pelit pengusaha pertama adalah kalau jualan spamming
tidak mau invest jualan dengan elegan.
Lanjut ke bahasan prioritas aset yang mesti diselamatkan
ketika bangkrut, Yang kedua atau bisa dibilang yang terakhir juga yaitu yang
mesti diselamatkan adalah SDM atau Sumber daya manusia perusahaan. Steve Jobs
pernah berkata kurang lebih begini yang saya banggakan bukan saya menciptakan
prodak apple seperti macbook, iphone, dan prodak iphone yang fantastic lainnya
tapi saya bangga saya bisa merekrut orang-orang hebat untuk mewujudkan
perusahaan apple yang luar biasa.
Mungkin Sering mendengar dibalik sukses seorang lelaki ada
wanita hebat dibelakang, Nah dibalik sukses perusaan ada CEO dan pekerjanya
yang hebat. Jika CEO nya jelek jangan harap usaha maju. CEO atau pemimpin
adalah ujung tombak kalau ujungnya aja tumpul mana bisa menembus dinding atau
menghancurkan dinding yang ada malah memantul lagi tuh tombak.
Penyakit pelit pengusaha yang kedua adalah mereka tidak mau investasi
perihal mengasah otaknya, mereka pelit untuk mau investasi dalam pembelajaran,
jangankan ikut seminar atau worksop berbayar, beli buku aja malas. Bagaimana
mau berkembang kalau gitu.
Pengusaha yang berhenti belajar siap-siap akan bangkrut kalau kata coac dewa dan orang yang tidak mau
berubah siaps-siaplah punah seperti dinasourus kalau kata mas Jaya Setiabudi.
Belajar adalah sebuah keharusan, aset fisik boleh bangkrut
tapi skill makin kaya itu akan mudah melesatkan lagi bisnisnya.
Selanjutnya adalah ketika CEO sudah benar mau belajar dan penyakit selanjutnya adalah mereka tidak mau
invest mengembangkan pegawainya atau SDM.
Pemimpin seperti ini biasanya tidak percayaan kepada
bawahannya salah sedikit langsung turun tangan, padahal tugas pemimpin adalah
harus mengajarkan ilmunya kepada pegawainya. Tapi penyakitnya biasanya pelit
berbagi ilmu dengan pegawainya, alhasil mana bisa berkembang pegawainya kalau
gitu. Coba percaya kepada pegawai jika salah anggap sebagai pembelajaran dan
mulai bimbing dengan baik. Tapi ingat
juga jangan 100% percaya kepada pegawai itu yang dikatakan mas Jaya. Karena
suatu saat mereka juga jadi sangingan kita.
Jangan pelit berbagi ilmu kepada pegawai karena rejeki
bagaimanapun tidak akan tertukar.
0 komentar:
Post a Comment