sumber: www.dreamstime.com |
Sering mungkin teman-teman melihat, mungkin sedang
teman-teman alami sendiri malahan, kenapa seh sulit mendapatkan uang? Biasanya
orang-orang yang mengalami hal ini fokus pikirannya selalu tentang bagaimana
cara dapat uang dan uang, Ya yang mereka pikirkan hanya uang dan uang saja.
Mereka melupakan esensi utama uang berasal dari mana. Uang
adalah dampak dari mereka yang terbantu oleh manfaat yang kita berikan. Jadi
ubah mindsetnya jangan pikirkan uang melulu tapi bagaimana kita bermanfaat bagi
orang lain maka uang dengan sendirinya datang.
Eh lalu apa itu manfaat? Secara sederhananya, Manfaat adalah
memberikan solusi dari masalah yang orang lain alami sehingga orang lain
tersebut terbantu menyelesaikan masalahnya. Nah jika orang lain sudah terbantu
maka dengan sendiri UANG datang (DAMPAK).
Ceritanya mungkin seperti ini, Semua orang pasti pernah
mengalami hal ini, Pasti keluarga, saudara dan teman pernah minta bantuan
kepada Anda. Misal yang diambil contoh adalah teman anda. Teman anda minta
bantuan kepada anda, kemudian setelah anda bantu teman tersebut, tanpa anda
minta biasanya teman anda biasanya akan menawarkan traktiran.
Atau kita balik, Anda mungkin sedang butuh bantuan teman
anda ketika anda merasa terbantu, mungkin di dalam pikiran Anda setidaknya jika
belum punya UANG ataupun hal yang bisa diberikan, anda akan mengingat
kebaikannya dan berusaha membayar suatu saat.
Ya jika mereka merasa terbantu dengan sendiri mereka akan
memberikan UANG kepada kita. Fokuslah memberikan manfaat bukan Fokus dapat
Uang. Mesti simple tapi ini dampaknya Fatal jika kebalik.
Sama halnya juga jualan, jika kita hanya Fokus Uang itu
malah akan menjauhkan anda ke Uang. Karena Pelanggan sebelum datang ke anda
malah akan kabur, takut karena tahu Cuma butuh uangnya saja.
Jadi Fokuskanlah bahwa prodak anda bisa bermanfaat. Misal dengan
prodak makanan anda konsumen bisa merasakan manfaat kenyang, senang, bangga
dll, dengan prodak baju anda konsumena bisa merasakan manfaat keren, hangat,
cantik, ganteng dll.
Tapi sayangnya dalam proses memberikan informasi manfaat
prodak kita terlalu terburu-buru yang membuat konsumen kabur juga. Jadi
pentingnya bagaimana kita harus mengedukasi calon konsumen denga perlahan
sehingga dengan sendirinya konsumen sadar dengan manfaatnya dan merasakan butuh
prodak tersebut.
Nah bagaimana cara mengedukasi konsumen? Yah salah satunya
dengan tulisan, kita harus konsisten membuat tulisan bagaimana manfaat prodak
yang kita jual. Satu tulisan mungkin tidak akan berdampak tapi jika perlahan
dan konsisten menulis itu akan menyadarkan bagaimana penting dan manfaatnya
prodak yang anda jual.
Jadi bagi sebuah penjual web adalah sebuah keharusan selain
menambah kepercayaan konsumen, web berfungsi sebagai alat mengedukasi calon
konsumen kita, mengapa kita harus beli
prodak anda dan manfaat apa yang prodak anda bisa berikan.
Prinsipnya satu tulisan tidak akan terlalu berpengaruh,
seperti konsep branding perlu kekonsistenan, sehingga pengaruh tulisan lama-lama
akan berdampak, kerena semua butuh proses. Tulisan itu sendiri juga brand.
Bagaiman anda menulis maka akan seperti apa kita dikenal.
Yap itulah pentingnya sebuah web, terus bagaimana dengan
blog?
Sama blog juga akan menghasilkan jika kita sudah sering
menulis sesuatu yang dianggap manfaat oleh pengunjungnya. Jadi konsistenan lah
menulis yang dianggap manfaat oleh pengunjugnya jangan fokus memikirkan Uang
dulu.
Tapi ada sesuatu yang tidak disadari bahwa menulis itu
sendiri adalah sebuah kebutuhan, Bukan orang lain yang membutuhkan tulisan
tetapi sebenarnya penulislah yang membutuhkan menulis.
Menulis adalah sebuah
terapi untuk meredam jiwa. Coba ketika teman-teman sulit tidur cobalah menulis,
luapkan apa yang sedang dipikirkannya tanpa disadari setelah dan mungkin saat
sedang menulis akan terasa ngantuknya.
Atau ketika marah coba tuliskan sesuatu yang membuat
marahnya dan luapkan dalam tulisan, Itu akan membuat jiwa lebih tenang dan
bermanfaat karena banyak karya yang bagus ketika tulisan penuh dengan luapan
emosi. Karena ketika tulisan mengandung unsur
emosional itu telah masuk ke ranah karya yang luar biasa.
Tapi jangan menulis di sosmed jatuhnya akan dianggap menjadi
spamming (keluahan dan curhatan sampah) oleh teman anda, blog itu seperti rumah
dimana kita bisa pulang dan lebih leluasa mau ngapain juga. Dengan blog juga
kita akan dituntun untuk konsisten menulis.
Lalu mengapa ketika kita marah kita harus menulis? Yang
lebih berbahaya ketika marah dan tidak ada pelampiasan itu akan berdampak
negative kepada tubuh. Kemudian yang lebih berbahaya lagi ketika kita marah dan
malah melampiaskan kepada hal negative itu akan berakibat fatal seperti
merusakan pertemanan, membuat permusuhan dan penyesalan.
Ingatlah perkataan Ali bin Abi Talib “Jangan membuat
keputusan ketika sedang marah, Jangan membuat janji sewaktu sedang gembira”
Karena hasilnya sebuah penyesalan, maka perlu adanya pelampiasan sesuatu yang
positif ketika kite marah.
Yap menulis adalah cara yang ampuh, contoh karya
yang penuh marah dan emosional adalah novel tenggelamnya kapal varderwick jika
pernah lihat film nya mungkin akan tahu hasil karyanya. Dan hampir semua karya
luarbiasa novel lahir dari unsur emosional penulisnya karena tulisan terasa
hidupnya.
0 komentar:
Post a Comment