Sumber: www.madiunpos.com |
Apa persamaan perusahan dan Negara? Ya Negara sebenarnya
bisa dikatakan perusahaan besar dengan pengelolanya pemerintah. Presiden
diibarakan CEO nya dan Menteri
diibaratkan managernya dan rakyat di ibarakan karyawan. Jadi jika penduduknya
rajin bekerja dan menghasilkan banyak uang maka Negara makin kaya karena uang
berputar dengan cepat sehingga pajak ikut berputar dengan cepat juga. Yap pajak
adalah salah satu penghasilan Negara.
Nah jika CEO nya atau presidennya tidak bisa mengelola
dengan benar tentu perusahaan atau Negara akan bangkrut. Ciri perusahaan
bangkrut adalah lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Nah itulah yang
dialami Yunani pengeluaran mereka lebih besar dari pada pemasukan.
Penyebab pengeluaran terbesar Yunanai bisa ada yang tebak?
Jika ada yang menjawab “Subsidi” Ya anda benar. Subsidi itu kalau ada yang
kurang paham, jadi prodak yang dibeli oleh kita sebagian dibantu pembeliannya
oleh pemerintah. Contohnya BBM seharusnya rakyat membeli bensin misalnya
10rb/liter tapi pemerintah bantu dengan subsidi jadi pemerintah nombok untuk
rakyatnya jadi misalnya kita cukup bayar 8rb dan pemerintah nanggung 2rb untuk
semua rakyatnya, Kalau rakyatnya 100juta kalikan saja berapa yang harus nombok
setiap harinya.
Nah Yunani begitu terlalu banyak subsidi, bahkan yang
ngganggurpun dapat subsidi lumayan besar sehingga daripada kerja yang hasilnya
kecil mending nganggur aja karena dapat uang lebih gede. Mereka dimanjakan oleh
subsidi sehingga membuat terlena rakyat. Kalau terus-terusan rakyat malas kerja
tentu perputaran uang jadi lambat yang menyebabkan pemasukan lambat juga.
Kalau pemasukannya lebih kecil dari pada pengeluarannya jika
terus-terusan begitu, Ya akhirnya meledak alias bangkrut kaya Yunani.
Lalu siapa penyebabnya? Mari kita telusuri, Yang pertama
bertanggung jawab adalah tentu Bos dan managernya yang tidak bisa mengatur dengan
bijak. Pemerintah tidak tegas untuk mencoba mengurangi kalau bisa menghentikan
subsidi dan membuat para rakyatnya lebih mau rajin kerja. Kenapa mereka begitu?
Ya karena rakyatnya.
Para politisi atau pejabat pemerintah tidak berani mencoba
atau menghentikan subsidi tapi malahan sengaja memberikan subsidi atau
mendukung subsidi agar harga barang tidak mahal. Ya mereka lebih mementingkan
pencitraan saja dengan bilang pada janji kampanye “barang murah hidup sejahtera”
tahunya mereka pake dana pemerintah untuk subsidi yang berakibat kas Negara habis
disedot subsidi.
Ya rakyat juga salah karena mereka mau barang murah dan
hidup sejahtera nuntut ke pemimpin tapi malas kerja. Ya jadinya pemerintah
mereka dilemma, mau hilangkan subdisi agar Negara sehat tapi rakyat pasti
ngamuk tidak setuju.
Jadi gimana mau berharap kesubsidi terus? Terus bangkrut
kaya Yunani? Bagi pengusaha mereka tidak berpikir ke masalah tapi kesolusi jika
subsidi hilang ya tentu omset jualan harus meningkat juga. Terus bagaimana agar
omset ningkat? Ya karyawannya harus lebih giat kerja.
Ya itu pengusaha mindset bener tapi jika mereka fokus ke
masalah bilang pemerintah jahat harga mahal karena subsidi dicabut, terus kalau
Negara bangkrut kaya Yunani mau?
Para pengusaha sukses kebanyakan lahir dari zona tidak
nyaman sehingga mereka harus bergerak dan berpikir kreatif terus kalau tidak
mereka DIED. Semua pengusaha sukses Merry Riana terpuruk tinggal sendiri di
singapura tanpa bantuan orang tua dan menanggung hutang kuliah yang besar.
Dewa Eka Prayoga bangkrut 7,7 Milyar berhasil bangkit karena
terus bergerak dan berpikir kreatif, Jaya setiabudi jangan ditanya kalau yang
ini sering bangkrut tapi sekarang jadi guru bisnis yang dahysat. Yeheskiel
Zebua harus mencari uang untuk biaya operasi ibunya, Bob sadino diawal-awal
juga bangkrut parah tapi akhirnya bisa bangkit.
Zona nyaman hanya akan membuat malas seperti halnya subsidi,
Jadi walaupun sekarang terus dapat subsidi, ya siap-siap kita bangkrut kaya
Yunani. Yah jangan tuntut barang murah tapi tuntutlah diri agar bisa
berpenghasilan lebih besar.
Bergerak dan kretif adalah kuncinya.
Kalau kata Yeheskiel Zebua "You Don't Need Money, You Need a Better Strategy"
alias lebih kreatif dan beruasaha.
Cuma Nasehat diri sendiri, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment