Ehm.. Bagaimana teman-teman THR- nya neh? Semoga lancar..
aamiin.. .Jebakan pebisnis sering kali terjebak di zona teknis yang sering
tidak disadarinya padahal pebisnis tidak fokus pada teknis tapi pada strategi
bisnis dan penjualan.
Sebagai pebisnis misal kita memiliki prodak seharusnya cukup
hanya sebatas menciptakan dan selebihnya serahkan kepada pekerja yang ahlinya
di bidan produksi tersebut.
Contohnya lain, penyakit blogger biasanya mereka terlalu
assek mendesain blognya dan melupakan esensi utama blogger yaitu isi konten
tulisannya. Tampilan blog memang penting tapi isi blog lebih penting, Fokuslah
pada tulisannya dan desain blog yang penting enak dilihat.
Contoh lainnya, seorang internet marketer biasanya terjebak
di aplikasi internet marketer seperti aplikasi abc dan malah terjebak assek
mengutak-atik aplikasi. Padahal fokus internet marketer adalah jualan dan
aplikasi Cuma pendukung. Cukup bisa
menggunakan ga usah tahu detailnya.
Atau di showroom mobil jika kita seorang pemiliknya kita
cukup mengerti mesin saja tapi tidak usah fokus detail ngerti mesin. Karena
fokus pemilik atau owner hanya strategi bisnis dan jualan bukan teknis seperti
mesin.
Jadi sebagai pebisnis hati-hati terjebak di zona teknis,
Kita sebagai pebisnis memang dituntut tahu segalanya tapi cukup hanya sebatas
tahu jangan detail dan serahkan detail teknis ke ahlinya atau ke tukangnya.
Jika kita malah fokus ke teknis kita bukan pebisnis tapi
tukang atau pesuruh.Jangan berbelit-belit di teknis serahkan semuanya bagian
ahlinya dan kitan sebagai pebisnis hanya mengontrol dan mengendalikannya.
Karena FATAL jika kita malah terjebak di teknis, Penjualan
bisa terbengkalai, alhasil ga ada pemasukan trus Bangkrut deh.
Contoh lain, kita pebisnis tidak harus mengerti detail
tentang sosial media tapi kita cukup tahu saja dan serahkan yang mengelola
teknis ke ahlinya atau ke tukangnya. Seperti wanita yang sekarang berusia
20tahun yang omsetnya juga 200juta/bulan lulusan SMA dan hanya jualan kaos
kaki.
Baik cerita seperti ini, nama Laksida Pradnya dia adalah
muridnya mas Jaya Setiabudi guru panutan saya juga.
1.Saya (mas JayaSetiabudi) bertemu dengannya saat dia masih
menggunakan seragam putih abu, main ke rumah saya bersama kawannya.
2.Saya berkata kepada mereka, “Kamu gak akan sukses dg cara
bisnismu spt itu. Kamu harus FOKUS..”
3.Saya berkata spt itu karena mereka yg masih ingusan
menjalankan 2 macam usaha skaligus.
.4. Beberapa bulan kemudian, kedua bisnis mereka bangkrut
& tutup selamanya. Cerita baru dimulai.
5.Saat tak sengaja pergi ke Pasar Baru, Bandung, cewek ini
terkaget dg kaos kaki kualitas eksport yg dijual 3 - 15 ribu.
6.Langsung dengan sisa uang di tangannya, dia beli 3 set (9
pcs), total 45 ribu.
7.Gak pikir panjang, dia upload di socmed dengan harga 15
ribu sepasang. Gak berapa lama, ehh laku semua.
8.Artinya dia untung hampir 3 kali lipat dari modal yang
dikeluarkannya. Asik bener..
9.Gak pikir panjang, dia menyambangi ibu grosir kaos kaki
di Pasar Baru, tempat dia beli sebelumnya.
10.Dia borong edisi yg serupa, foto2, upload di social media
dan laku lagi..
11.Hingga suatu saat, setelah kembali beberapa kali, ibu
penjual kaos kaki tsb mengatakan “Abis Neng, itu sisa eksport”
12.Antara sedih dan gembira, dia coba memutar otak, kemana
lagi ya carinya..? Aha.. mbah google berbicara.
13.Setelah browsing seharian, dia dapatkan beberapa kontak
produsen kaos kaki. Buat janji ketemu & mulailah dia pesan.
14.Yang membuat saya kagum adalah akun Instagramnya yang
keren. Sempet bertanya, “Beneran itu kamu yg update?”
15.Dia bilang, “Bukan Om, aku bayar ‘bencong’ (istilah buat
orang pinter) buat foto & update statusnya..”
16.Oww pantesan.. kirain kamu jago banget englishnya. Lha
cuma lulusan SMU, bahkan pernah diledek krn IQ-nya dibawah 100.
17.Omzetnya
bulan lalu tembus 200 juta perbulan. Masih single, usia 20 tahun, Oh ya,
akun Instagramnya >> VoriaSocks
Jadi gimana masih ngurusin tekniks?
Yuk Fokus ke strategi bisnis dan penjulan!
0 komentar:
Post a Comment