sumber: www.blakblakan.com |
Pernahkah atau malahan seringkah
temen-temen melihat pengusaha yang sudah bertahun-tahun masih stagnan omsetnya
tidak mencapai puluhan juta tapi tetap disitu-situ saja atau malahan
temen-temen sedang mengalaminya? Kalau begitu ini bisa jadi solusi permasalahan
temen-temen. Karana saya bukan dukun maka saya tidak bisa memberikan solusi
jika tidak tahu permasalahannya.
Biasanya mereka yang stagnan
omsetnya disitu-situ saja, ownernya terlalu tidak fokus ke bisnis tapi lebih
fokus atau terlalu mengurusi masalah teknis bisnisnya. Baik-baik pasti
temen-temen bingung, Owner itu bukan fokus teknis tapi ke strategi Bisnis.
Biasanya banyak owner bisnis yang terlalu ikut campur masalah teknik,
pekerjanya jika salah sedikit saja langsung turun tangan untuk menyelesaikan,
lantas bagaimana pekerja temen-temen bisa berkembang jika kita selaku owner
selalu turun tangan ketika ada masalah teknis di pekerja kita. Ini menandakan
ownernya tidak percaya kepada pekerjanya, Kata mas Jaya Setiabudi biarkan jika
terjadi kesalahan teknis di perkerja biarkan tim anda yang menyelesaikan,
biarkan mereka berkembang dari kesalahannya kita selaku owner jangan selalu
turun tangan.
Lantas jika kita selalu turun
tangan, energi kita bakal habis terkuras untuk memikirkan hal tersebut dan tim
anda tidak berkembang, yang lebih fatal lagi tidak ada saling keterpercayaan
antara sesama tim dan owner, kacau deh. Kata Mas Jaya Belajarlah mempercayai
tim anda tapi jangan selalu percaya 100% percaya itu yang mesti dingat oleh
owner. Nah porsi owner seharusnya seperti apa?
Ya porsi owner adalah membuat
target dan strategi untuk bisnisnya. Berapa target perbulannya? Dan berapa
target pertahunnya? Dan selalu ingat prinsip Kaku pada target dan fleksibel
pada strategi, jika terbukti tidak berhasil setelah dievaluasi, ya segera ganti
strategi atau segera perbaiki strateginya. Biarkan masalah teknis serahkan
kepada tim anda karena itu porsinya, kecuali sudah akut anda berarti harus
turun tangan.
Tugas owner juga memastikan
timnya bekerja dengan baik dan semangat, jika tim nya loyo berarti anda selaku
owner harus memecutnya dan mencambuknya dengan motivasi dan imbalan atau bonus,
awas bukan dengan kekerasan. Berati jika timnya loyo itu menandakan ownernya
yang loyo, Kata mas Jaya kualitas owner menentukan tim nya juga. Jadi selaku
owner anda harus bisa memotivasi diri anda dulu sebelum bisa memotivasi orang
lain. Benerin mindsetnya, benerin mentalnya dan benerin juga skillnya, itu
adalah kuncinya.
Atau kita terlalu lama sendiri
(Cie jomblo.. langsung emosi) maksudnya kita terlalu lama berbisni sendiri dan
tidak merekrut-rekrut tim. Mana bisa mencapai omset puluha juta kalau gitu, Tim
adalah pendongkrak penghasilan. Jadi sudah saatnya mencoba merekrut tim walau
penghasilan masih belum stabil. Coba ingat quote ini “jika ingin cepat maka
bergeraklah sendiri tapi jika ingin lama bergeraklah bersama” apakah maksudnya
coba, apakah kita harus selalu bergerak bersama tim, atau kia harus bergerak
sendiri?
Ya karena diawal usaha kita hanya
punya modal sedikit, maka kita harus bergerak sendiri dulu biar tidak ada beban
dibelakanngya jadi lebih mudah bermanuver, dengan tidak ada beban maka kita
bisa bergerak cepat jika sendiri, atau prinsip ini dibutuhkan ketika men-spy
atau memata-mata atau meneliti sesatu sebelum esekusi bisnis. Tapi jika setela
sudah lama atau besar kita tidak bisa sendiri terus kita butuh tim sebagai
cadangan atau serep kita yang menyelesaikan masalah, kalau kita sakit kan masih
ada tim jadi usaha masih tetap bergerak. Ya bukan sebagai cadang saja tapi
sebagai dongkrak pengahasilan seperti yang dijelaskan diatas, jika kita punya
reseller banyak kita tidak perlu bingung-bingung lagi jualan kan, jika kita
tidak laku jualan ada munkin reseller lain yang berhasil.
Ilustrasinya seperti ini, pola pikir
anak SD, SMP, SMA, Kuliahan dan pekerja, tentu berbeda-beda, jika usianya sudah
kuliahan tapi kelas pola pikirnya masih setinggi SMA, apakah bisa mencapai
penghasilan atau prestasi sekelas anak kuliahan? Umur tidak ada hubungannya
dengan kedewasaan, Karena pola pikir yang menentukan tingkat kedewasaan.
Jadi jika mau omsetnya mencapai
puluhan juta tapi pola pikirnya masih recehan apakah bisa? Yuk diupdate
mindset, mental dan skillnya. Update bisa dengan buku edukasi salah satunya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete