sumber: Googling |
Hihaa selamat pagi Guys.. Karena komitmen setiap harus nulis karena ketiduran baru nulis deh jadi baru bisa uplod hihi.. Siapa yang disini yang suka politik? Pasti ada yang alergi atau malah yang sangat antusias hihi.. Dulu saya juga mungkin yang salah satu golongan yang antusias dan
selalu update tentang perpolitikan hingga akhirnya terlarut dalam
jebakan mereka. Ya jebakan emosional yang membuat kita marah dan kesal.
Jika kita marah dan emosional berarti kita sudah masuk Jebakan mereka.
Selalu ada pihak yang diuntungkan ketika rakyat yang menjadi emosional.
Mereka akan memanfaatkannya untuk memperoleh empatik dari rakyat. Mereka yang untung dan kita yang kesal. Peran media sangat dominan di
dunia perpolitikan, karena media digunakan penggiring massa. Sekali
media dinyalakan kita tersulut emosi dan politikus yang tertawa. Ingat dalam politik tidak ada yang benar dan salah yang ada kepentingan
yang abadi, sekarang musuh dan besok jadi teman. Dan mereka yang fanatik
malah terjebak di dunia kekesalan.
Sedikit cerita aja tentang
sistem politik di Indonesia agar kita tidak terjebak dalam permainan
mereka. (Jika pusing baca setelah ini langsung ke tulisan INTINYA saja
ya hehe)
Indonesia yang menganut sistem pemerintahan demokrasi
pancasila yang kekuasan presiden (esekutifnya) dibatasi legislative
(DPR). Kemudian dengan sistem demokrasi Wakil-wakil rakyatnya (DPR)
Diduduki oleh Fraksi yang bukan yang menjadi pemenang pemilu. Tapi Fraksi DPR sesuai dengan peroleh suara saat kampaye Legislatif,
Sehingga Parlemen (DPR) tidak searah, terlalu banyak kepala. Jika
kekuatan parlemen pendukung presiden di DPR tidak kuat, Kekuasan
Presiden sangat mungkin diGoyah.
Hasilnya pergerakan Bangsa Indonesia jadi lambat. INTINYA >> sistem demokrasi terlalu banyak kepala sehingga
pergerakan lambat tapi untungnya bisa saling mengawasi jadi tidak bisa
seenaknya. Bandingkan dengan sistem pemerintahan Kerajaan atau
otoriter seperti Cina dan Arab, hanya ada satu kepala sehingga
pergerakan pemerintahan jadi cepat tapi kekurangannya sangat mungkin
terbuka celah korupsi yang besar bagi pemegang kuasa karena pengawasan
yang lemah.
Sistem pemerintahan otoriter sebenarnya bagus jika
dipegang oleh orang yang jujur dan amanah sehingga Negara berkembang
pesat contohnya Cina dan Singapore. Tapi jika orang yang salah
maka hanya ladang korupsi dan penipuan rakyat, misal Khadafi dan
Soeharto, kekayaan mereka sangat luar biasa karena semua dikontrol
dengan baik atas kendali tangannya. Media semua dikontrol, tidak
ada yang berani menyuarakan kejelekannya.
Sekali menyuarakan, orangnya
hilang. Ada sedikit baiknya juga karena semua atas kendali terpusat,
kestabilan Negara bagus, pengaturan ekonomi bisa gampang stabil. Jaman soeharto media massa sangat dikontrol, sekali media menyuarakan
kejelekannya, langsung dibrendel seperti Koran tempo. Sekali orang
berpendapat dipenjera atau menghilang. Membuat orang dan Media jarang
berani Nah sekarang kebalik terlalu bebas saking bebasnya
presiden dijadikan Meme (gambar lucu) Derajat presiden seperti hilang
sudah. Kalau itu di Jaman Soeharto kalian tiba-tiba akan hilang dari
perputaran dunia hehe..
Media massa sekarang menjadi raja, sekali
berita langsung deh menyulut emosi rakyat, padahal dibalik media ada
BANYAK KEPENTINGAN salah satunya pemilik modal dan keberlangsungan
media. Jadi media sekarang kebanyakan cari duit. Bukan cari kebenaran
hehe.. Lihat apapun yang terjadi di politik, Hidup kita tidak
akan berubah walaupun berubah hanya sedikit.. Kita hanya akan menjadi
mainan mereka.
Tidak ada salahnya kita tahu malah wajib tahu
dalam politik jika tidak kita bakal di giring oleh politikus-politikus.
Tapi jika kita Fokus kepada hal itu sebenarnya kita merebutkan paisan
kosong karena kita tidak bisa berbuat banyak kita hanya akan jadi
pengamat. Fokus kepada hal yang kita tidak bisa kita jangkau
hanya akan membuat kita jadi pengamat kecuali kalian ingin jadi
pengamat. Pengamat hanya bisa berkomentar dan tidak ada yang
memperdulikannya.
Sama halnya dengan pengusaha kalau kita terlalau fokus kepada hal yang tidak bisa dijangkau kita hanya akan jadi pengamat. FOKUSLAH MULAI DARI YANG KITA BISA JANGKAU. Kasusnya banyak sok pengusaha awal terlalu fokus pada hal yang diluar
kontrolnya. Fokuslah dimulai dari yang kita bisa jangkau sehingga kita bukan jadi
pengamat dan bisa langsung action. Fokuslah pada informasi yang membantu
karirnya saat ini.
Terlalu banyak informasi yang belum saatnya tapi kita konsumsi alhasil jadi pengamat. Selerasikan ilmu denga action sehingga kita bisa menikmati hasilnya. Mulailah dari jualan karena disitulah awal sebuah perusahaan berdiri
dan kita mulai bisa menserasikan dengan langkah kita jika jualan anda
lancar anda akan dengan mudah mendirikan perusahaan sendiri. Jualan adalah cara tercepat menghasiilakn uang sehinnga kita bisa menikmati hasilnya bukan jadi pengamat.
Selain itu pengusaha pemula selalu ada namanya ingin percobaan-cobaan
dengan idenya. Makanya jualan selain melatih skill juga memuaskan rasa
penasarannya. Jadi mulailah berlatih dan memuaskan rasa penasarannya sehingga setalah itu akan menemukan jalannya. Jangan jadi pengamat tidak ada hasilnya! Bagi yang bukan pengamat mereke tidak akan banyak komentar tapi banyak action karena sudah tahu hasilnya.
Modal hanya alasan dan halangan bagi orang-orang yang tidak kreatif. Rata-rata entrepreneur itu memulai bisnis dengan keterbatasan modal. –Ippho Santosa
Modal hanya alasan dan halangan bagi orang-orang yang tidak kreatif. Rata-rata entrepreneur itu memulai bisnis dengan keterbatasan modal. –Ippho Santosa
0 komentar:
Post a Comment