Lihatlah sales-sales penjual di jalan belum juga nawarin barangnya konsumen langsung kabur kaya lebih-lebih lihat setan. Disitu Kadang saya merasa sedih..
"Mba.. mba" kata si salesnya
"oh maaf terima kasih (sambil tangan kaya pak polisi bilang STOP trus Kabur)" Kata konsumen
"lho mba.. aku belun ngomong lho" (nangis dipojokan)
Trus pada teriak ayo mba dibeli, dicoba dulu, ini barang bagus lho, ini
barangnya dijamin kualitasnya, aku kasih diskon deh, Plus kasih bonus deh, Ayo
mba.. ayo mba dicoba dulu plisss..
trus konsumenya jawab "maaf mas saya pengamen" *sakitnya tuh disini* *nunjuk dompet*
trus konsumenya jawab "maaf mas saya pengamen" *sakitnya tuh disini* *nunjuk dompet*
Kamu itu jualan atau ngemis seh.. melas-melas.. gitu, Jualan itu banyak
mendegar bukan, Ngeceblak Mulu, Jualan itu banyak tanya bukan berceramah
(Teknik menanya juga harus benar awas disangka kepo, pahami triknya) Gali
kebutuhan konsumen..
Bandingkan dengan yang ini, ada cerita tentang seseorang setiap hari naek
mobil bus untuk ngobrol dengan kenek bus tersebut kalau engga dengan penumpang
disampingnya, awalnya basa-basi ngalor-ngidul ujungnya bilang “wah di terminal
ada baso enak banget lho yang pinggir jalan”
Setiap hari seperti itu naek bus sebelum masuk terminal kalau engga nyuruh
orang.. Alhasil penumpang pada dengar semua Hasilnya warung rame oleh penumpang bus (ini kisah nyata lho) Bandingkan dengan
memasang banner dijalan yang mungkin jarang dilihat..
Alhasil promosinya ga efektif
Ingat konsumen tidak suka iklan tapi suka cerita
Jualan itu seprti memancing jika kita memberikan umpan yang tepat konsumen
datang sendiri. Ya seperti diatas kalau orang berpergian naek bus turun2 pengen makan. Kalau
jualan pakaian ya bisa kasih umpan anak muda pake pakaian produk anda suruh
nongkrong ditempat anak gaul, suruh cerita juga. (kualiatas pemuda menentukan)
Jualan itu asek kalau tahu ilmunya dan menghasilkan, bukannya dipaksa-paksa
jatuhnya akan menakuti orang.
0 komentar:
Post a Comment