sumber: www.duniaprofesional.com |
Kalian mungkin akan
tahu rasanya bila sudah pernah melakukan hal ini, Betapa capenya pada tahap produksi
membuat prodak usahanya, terutama kita hanya sendiri dan orang-orang terdekat
tidak ada mendukung terlebih dana sangat terbatas sehingga segala sesuatunya
hanya dikerjakan sendiri. Beli bahan baku kepasar, saat hujan, becek,
panas-panasan, berdesakan-desakan. Itu makanan sehari-hari belum jika kita
mengalami musibah baik kecopetan, ditipu barang.. perjuangan yang sungguh
melelahkan yang musti perlu kesabaran.
Sesampai dirumah setelah jinjing-jinjing barang
sendirian naik angkot dan naik ojek, belum lagi proses produksi pengolahannya.
Proses produksi mungkin lebih panjang perjuangannya. Mulai dari tukang cuci
bersih-bersih untuk tempat kemasan, bersihin bahan baku, potong-potong bahan, masak,
mengemas lagi, Eh ternyata saat dicoba ternyata prodaknya gagal alias rasanya
tidak sesuai. Diulang lagi.. Pada tahap ini mungkin mental anda mulai sedikit down.
Rasanya perjuangan ini sungguh melelahkan apalagi
yang belum punya partner hidup, mblo.. sabar ya. Beres masalah produksi belum
lagi menghadapi sindiran orang terdekat. “bikin apaan tuh, aneh banget”
“rasanya ga jelas gini seh” “mana neh hasil usahanya”… dan hal lainya tentang
sindiran negative dari yang terdekat kita, belum juga apa-apa.. jualannya pun
belum, udah ditanya hasil? Pengen rasanya sumbat tuh orang yang bilang begitu.
Yah energy mungkin bisa habis sampai proses
produksi. Padahal Masih ada proses lainnya yang harus dipikirkan, target pasar
kita, Kita bisa saja tidak sulit-sulit meriset target pasar dengan beberapa
cara sederhana dan simple. Okee kita anggap permasalahan target pasar yah kita
anggap selesailah. Setelah jualan eh ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.
Duh bagaimanapun harus siap menghadapi sindiran orang yang tadi tidak mendukung
lagi. “wih barang masih banyak neh, jadi kapan jualannya?” sabar-sabar… “udah
kok mas baru saja.. Cuma belum laku saja” “oh kirain tadi lagi nongkrong”
sabar-sabar bagaimanapun selalu ada yang menggoda kita saat kia mau berusaha
mengejer impian kita.
Kurang lebih seperti itu bagaimana sekelumit
produksi, Kita kadang tidak sadar diawal betapa kompleknya pada tahap produksi,
kita juga tidak sadar batas kekuatan fisik dan kekuatan mental diri sendiri. Kebanyakan
Sebelum pada tahap jualan energi fisik kita sudah habis dan mental kita sudah
down. Untuk beli bahan baku saja ketika ditipu atau disentak sedikit saja
membuat kita mundur dan tidak melanjutkannya.
Jadi hal pertama yang membuat bangkrut pengusaha
pemula adalah salah terjun diawal langsung terjun ke produksi, Proses produksi
sangat melelahkan dan komplek, kita kebanyakan sudah lelah dan Cape pada tahap
ini ketika pada masuk ke tahap Jualan sudah ngos-ngosan dan sudah tidak bisa
fokus memikirkan bagaimana jualan alhasil jualannya gagal dan bilang usaha cape
dan melelahkan. Kesan pertama sangatlah penting jika saat pertama kita hanya
mendapatkan Cape, Pusing, melelahkan dan Rugi itulah yang membuat pengusaha
pemula berhenti alias bangkrut karena kesan pertama yang Jelek.
Padahal Jualan itu seperti mencocokan, ada tiga
elemen penting dan pokok, jika tiga elemen itu udah tepat itu udah bisa cukup
membuat usaha kita booming. Elemen tersebut apa saja kah? Yap yang pertama
adalah tentu saja Target pasar dan yang kedua tentu prodaknya. Lantas elemen
ketiga apa? Nah padahal elemen ini elemen terpenting tapi sering kita abaikan
malah sepelekan. Yah elemen ketiga adalah iklan temen-temen. “BAGAIMANA CARA
JUALANNYA?” Iklan adalah penghubung antara target pasar dengan prodaknya jika
iklannya saja tidak menarik, bagaimana mungkin prodak kita dicoba, dilirik saja
tidak!
Tiga elemen ini juga harus berurutan jangan salah
terjun seperti dijelaskan diatas, Jika anda pengusaha pemula jangan langsung
terjun ke tahap produksi apalagi modal pas-pasan dan orang terdekat tidak
mendukung seperti dijelaskan semuanya akan berakhir dengan kebangkrutan. Tapi
mas saya punya modal cukup dan orang terdekat mendukung, bagaimana? Itu okee
saja tapi resikonya bakal lebih tinggi untuk menuju kebangkrutan, Contohnya
saja perusahaan sekelas duniapun tidak memulai dari produksi, seperti Zalora
dan perusahaan retail besar seperti Carefour. Lantas kita mulai dari mana? Mungkin
itu pertanyaan besarnya.
Okee inilah jawabannya, kita mulai dari Target pasar
anda, Target pasar anda sedang mengalami masalah apa, keinginannya apa? Harapan
apa? Dan yang terpenting Butuh apa? Nah dari pertanyaan tersebut cipkanlah
prodaknya. Contoh pesawat terbang muncul dari masalah jarak yang jauh jadi
perlu transportasi yang bisa cepat, Obat-obat dibuat akibat dari masalah
penyakit yang timbul, mak Erot ada karena masalah anu gara-gara anu, air
mineral dalam kemasan muncul karena masalah haus diperjalana sehingga perlu
yang praktis, obat diet muncul karena susah menurukan berat badan, Google ada
karena orang perlu mesin penjawab masalah.
Jika pertanyaan tersebut sudah bisa dijawab,
tinggal anda memberikan solusi dengan prodak anda itulah yang disebut target
pasar, ingat target pasar anda 10x lebih penting dari
apapun. Jika target benar anda akan susah untuk menjualnya. Jadi hal yang
pertama yang mesti kita lakukan adalah terjun di Target pasar. Lantas apa
selanjutnya apakah langsung bikin prodak? Jawabannya BIG NO!
Trus apaan dong? Jangan dulu ke produksi tapi
kita lanjut ke tahap Bagaimana cara jualannya, Iklannya gimana? Itulah hal yang
kedua yang mesti kita lakukan. Trus kalau bikin iklan kita mau ngiklanin apa
wong prodaknya juga tidak ada piye tho? Okee pertanyaan bagus, Ya karena di
dunia usaha tidak ada yang pasti makanya dunia usaha penuh dengan tantangan dan
kejutan maka kita perlu namanya uji, tes dan evaluasi. Caranya kita jual prodak
orang dulu dan bagaimana hasilnya trus jika berhasil kita ATM prodaknya, Amati,
Tiru dan Modifikasi. Jadi kita jual prodak orang dulu.
Contohnya yang dilakuakan retail besar dari Carefour,
Zalora, hingga ke mini market-mini market seperi indomaret dan alfamart. Pernah
saya jelaskan dalam artikel judul “Kejahatan bisnis retail” Bagaimana jahatnya retail-retail
besar. Setalah prodak kita dititipkan misal ke Alfamart kemudian laris, mereka
akan me-ATM nya, contoh prodaknya misalnya kacang atom Garuda setelah laris
dalam data penjualan dalam beberapa bulan mereka mulai meng-ATM prodak tersebut
bahkan sangat mirip, contoh gambar dibawah, terus bagaimana cara jualannya? Ya
lokasi kacang Garuda tersebut meraka pindahkan dari tempat yang laris di alfamart
tersebut kemudian di Ganti dengan prodak mereka. Trala.. ketika anda mau beli
ditempat biasa prodak tersebut disimpan sekarang sudah berubah dan anda kaget
kok mirip ya. Lalu kemana kacang garuda yang aseli? Meraka letakan ditempat
tertentu.
sumber: alfamart.com |
Yap dan ini berhasil, Contohnya orang tua saya,
beli prodak-prodaknya alfamart tersebut. Teman-teman bisa menggunakan cara ini
sebelum pada tahap produksi coba uji coba prodak orang yang laris kemudian ATM.
Setelah itu mulai gunakan Brand pribadi secara perlahan-lahan. Tapi mas saya
pengen murni prodak baru bukan dari ATM. Okee kalau gitu ini Tipsnya.
Bikin sample prodak sedikit saja tentu harus
diingat tahap ini adalah tahap setelah menentukan target pasar anda benar,baru
boleh bikin sample prodak. Setelah bikin beberapa puluh, Jual jual prodak orang
lain yang benar-benar telah laris lalu sedikit murahkan dari harga pasarkan,
Nah jual 8 prodak orang tadi dan selipkan 2 prodak anda. Ini namanya numpang
beken, setalah itu lihat bagaimana hasilnya jika laris maka jangan sungkan-sungkan
untuk produksi banyak.
Nah jika kita melakukan hal ini bukanya cape yang
didapat tapi Uang atau untung sehingga kita semangat untuk usaha lagi, Kesan
pertama yang menyenangkan tentang Usaha pada awal sangat baik untuk kedepannya.
Yap segitu dulu semoga bermanfaat.
Hampir semua pengusaha memulai usahanya dengan keterbatasan. Berhentilah mengeluh "Saya nggak punya modal." Mengeluh tidak ada modal, itu hanya menunjukkan ketidak-gigihan kita dan ketidak-kreatifan kita. Ippho Santosa
0 komentar:
Post a Comment