Ada seorang teman Facebok sharing dengan saya bahwa dia telah membuka gerai baru usahannya, usahanya di bidang pengumpul dan reparasi barang antik. Sayangnya tempat tersebut sepi pengunjung.
Setelah saya korek lebih dalam lagi mengenai lokasinya, ternyata lokasi tersebut jauh dari keramaian alias tempatnya bukan jalur utama orang lalu lalang. Oh pantas saja, bahkan katanya orang sekitar dekat situ juga tidak tahu keberadaannya, wah ini kaya siluman saja hehe.. Ada tapi tak nampak.
Penyebab pemilihan tempatnya karena tempat tersebut murah. Okee, itu lazim terjadi ketika orang buka usaha terutama offline, para pengusaha memilih tempat karena harga lebih murah dan alasannya utamanya karena tempat yang ramai lebih mahal dan modal yang dimiliki tidak mencukupi.
Tapi, apakah betul lebih murah?
Dalam usaha offline tempat adalah faktor penting, Kata mas Jaya Setiabudi keterlihatan adalah branding semakin terlihat semakin baik. Contoh tempat rumah makan seperti KFC dan MC donalds selalu menempatkan lokasi di tikungan. Mereka rela bayar mahal untuk mengambil lokasi tersebut di awal.
Pertanyaannya, Dibandingkan dengan yang memilih tempat sepi tadi manakah lebih mahal jika hitungannya digabung dengan promosi?
Ya, Jawabannya, tempat yang lebih sepi totalnya akan lebih mahal dalam pengeluarannya. Kenapa? Karena perlu ekstra promosi agar pengunjung mau kesana, itu juga belum tentu efektif promosinya, apalagi orang cenderung malas kesana jika tidak terlalu butuh.
Bandingkan dengan tempat yang ramai, mereka tanpa promosi pun sudah kemungkinan besarnya laris, apalagi tempatnya sesuai dengan lalu lintas target pasarnya. Mereka mungkin rugi di awal tapi kesananya meraka akan terus untung.
Kalau tempat yang sepi? Beruntung jika promosinya efektif tetapi kalau meleset? Uang habis, pelanggan tidak ada, jadi tak ada pemasukan pula, ditambah harus bayar sewa tempat.
Itulah bagaimana faktor placing atau tempat sangat penting jika kita mau bisnis offline.
Ada beberap Tips Memilih tempat usaha,
1. Carilah tempat yang benar-benar strategis
Jika tempat yang strategis sudah susah didapatkan dan terpaksa memilih tempat sepi, negolah tempat tersebut untuk uji coba gratis minimal 1 Tahun karena sebetulnya jika tempat tersebut disewa, pemilik rumah atau tokoh lah yang untung. Jika usahanya kita ramai maka sewa tempat dan harga tempat akan ikut naik.
Bahkan dalam cerita mas Jaya Setiabudi setelah dinego tempat tersebut gratis masa percobaan dua tahun, selain faktor tadi juga kita ikut merawat tempat tersebut. Kadang orang sengaja bangun ruko hanya untuk investasi disewakan.
Kalau tempat jarang ditempati kemungkinan akan rusak dan harga sewa, dan harga bangunan dan tempat turun, Jadi seharusnya mereka beruntung kita mau tempati.
2. Fokus di Online dulu
Setelah saya tanya lagi kepada bapak yang membuka tempat tersebut, ternyata selama ini jualannya laris di online, kenapa tidak maksimalkan saja di online? Kita tidak perlu tempat lagi kalu begitu, modal website yang teroptimasi dan pemasaran sosial media yang ampuh. Itu jauh lebih murah dan efektif.
3. Mulai Promosi Gratisan
Jika terlanjur sudah menyewa tempat, ada baiknya, mulai promosi dengan yang gratisan misal iklan di radio minta lagu terus sisipkan usahanya, atau sticker yang ditempel di angkot.
4. Coba juga yang berbayar jika punya budget
Lalu ukur seberapa efektif, Intinya bagaimana cara mengundang semut ke tempat anda.
5. Pindah tempat jika benar-benar sepi
Jika promosi yang dilakukan tidak berdampak sebaiknya pindah tempat. Memang bakal mahal tapi kalau terus-terusan begitu ya makin kacau.
Kalau mau lebih lengkap bisa baca bukunya mas Jaya Setiabudi, Buka Langsung Laris.
0 komentar:
Post a Comment