Buka langsung laris DOWNLOAD NOW dan Buka langsung laris pdf, buku yang mengantarkan pemuda usai 19tahun jual keripik pisang doang memperoleh omset 300juta/bulan, simak lengkapnya
Pemikiran pengusaha pemula sangat terlihat jelas ketika di
awal mereka berpikir tentang prodak dan prodak, bikin prodak apa ya? Pantes
saja bangkrut Karena di awal sebaiknya fokus di pemasaran, bagaimana jualannya?
Jangan-jangan dikasih prodak baguspun tidak bisa jualan. “Coba renungkan kalau jual ini laku ga ya.. trus bikin
sampel prodak dan uji coba..”
Karena prodak sebenarnya hanya solusi dari kebutuhan,
permasalahan dan keinginan atau bahasa marketingnya need and want. Kalau di awal kita fokus di prodak kita bakal bingung
jualannya apalagi modal kecil, tanda-tanda bangkrut tuh.
Hal pertama sebaiknya fokus di pemasaran bagaimana jualnya yaitu target pasarnya. Masalah, kebutuhan dan keinginan apa yang target pasar kita hadapi baru deh ciptakan prodak dari masalah, kebutuhan dan keinginannya target pasar tersebut.
Hal pertama sebaiknya fokus di pemasaran bagaimana jualnya yaitu target pasarnya. Masalah, kebutuhan dan keinginan apa yang target pasar kita hadapi baru deh ciptakan prodak dari masalah, kebutuhan dan keinginannya target pasar tersebut.
Jadi tidak heran kalau sekali buka langsung laris, contohnya
zanana chips mereka berangkat dari permasalahan banyaknya permintaan keripik
pisang lampung tapi prodak tersebut
hanya tersedia di sana.
Ownernya lalu menciptakan prodak dari masalah tersebut di bandung. Selanjutnya tinggal membuat differentsiasi dan kemasannnya maka jadilah zanana chips. Tentu Setelah beberapa kali uji coba prodak ngangenin, karena hal tersebut yang menentukan repeat order.
Ownernya lalu menciptakan prodak dari masalah tersebut di bandung. Selanjutnya tinggal membuat differentsiasi dan kemasannnya maka jadilah zanana chips. Tentu Setelah beberapa kali uji coba prodak ngangenin, karena hal tersebut yang menentukan repeat order.
Target pasar dibagi tiga, Yang pertama pasar potensial,
pasar yang masih tidur dan pasar berdarah. Pasar potensial itu pasar yang banyak permintaannya tapi
orang-orang masih jarang masuk ke dalam bisnis tersebut atau saingannya kecil.
Contohnya? Ya zanana chips sendiri. Tidak heran penjualannya perharinya bisa mencapai 1000pcs dengan menggunakan strategi penyebarannya reseller dan Sosmed. Pantas omset 200juta perbulan.
Contohnya? Ya zanana chips sendiri. Tidak heran penjualannya perharinya bisa mencapai 1000pcs dengan menggunakan strategi penyebarannya reseller dan Sosmed. Pantas omset 200juta perbulan.
Oh iya data ini saya peroleh dari ownernya langsung dan
timnya.
Yang kedua pasar yang masih tidur, pasarnya masih
samar-samar jadi perlu adanya edukasi pasar. Contohnya prodak kesehatan seperti
prodak obat herbal baru, perlu adanya edukasi pasar.
Yang ketiga pasar berdarah. Pasar kebalikan dari pasar potensial, sudah banyak pemainnya alias banyak pesainngnya contohnya jualan pulsa. Kita mesti bedarah-darah saingan dengan yang lainnya.
Yang ketiga pasar berdarah. Pasar kebalikan dari pasar potensial, sudah banyak pemainnya alias banyak pesainngnya contohnya jualan pulsa. Kita mesti bedarah-darah saingan dengan yang lainnya.
Jadi fokus pada target potensial lalu ciptakan prodaknya.
Itulah formula awal dari Buka langsung laris. Zanana chips menerapkan 100% dari
strategi buku Buka langsung laris suhu Jaya setiabudi (Owner pasar online
yukbisnis.
Ya iyalah karena owner zanana chips muridnya suhu Jaya setiabudi. Ya guru panutan saya juga. Dia hampir menjelaskan strategi marketingnya secara detail, Dammit pokoknya. Mungkin suatu saat saya akan bahas disini juga.. mungkin.. hahaha
Ya iyalah karena owner zanana chips muridnya suhu Jaya setiabudi. Ya guru panutan saya juga. Dia hampir menjelaskan strategi marketingnya secara detail, Dammit pokoknya. Mungkin suatu saat saya akan bahas disini juga.. mungkin.. hahaha
Tapi intinya dia menerapkan buku Buka langsung laris makanya
saya paham juga dan menerapkan strategi tersebut pada bisnis saya juga. Lebih baik baca bukunya dulu
BUKUNYA
Memaafkan itu melegakan juga menyehatkan. Sebaliknya, dendam hanya mengundang penyakit. Ippho Santosa
0 komentar:
Post a Comment